SUMBER NILAI ISLAM

 A.    AL-QURAN SEBAGAI SUMBER NILAI
1.      Pengertian dan Nama Al Quran
a.      Pengertian
Al Quran berasal dari kata qaraa yang berarti bacaan. Secara terminologis Al Quran adalah kalamullah yang diturunkan kepada Nabi terakhir Nabi Muhammad SAW di mekah pada tahun 571 M, melalui perantara malaikat jibril selama 22 tahun 2 bulan 22 hari. Al Quran berisi 6.666 ayat dan 114 surat. Al Quran ditulis secara mushaf dan sampai kepada umat islam secara mutawatir. Membaca Al Quran bernilai ibadah bagi yang membacanya dan bagi pendengarnya.
b.      Nama – nama Al Quran
1.      Al-Quran, sebagai nama kitab disebut dalam firman Allah :





Kalau sekiranya kami turunkan Al-Quran ini kepada sebuah gunning, pasti kamu akan melihatnya tunduk terpecah belah disebabkan takut kepada Allah (QS. Al-Hasyr:21)

2.      Al-Furqan, artinya pembeda atau pemisah, yaitu kitab yang membedakan antara yang hak dan yang batil, di sebut dalam firman Allah :





Maha suci Allah yang telah menurunkan Al-Furqan (Al-quran) kepada hambanya, agar dia menjadi pemberi peringatan kepada seluruh alam. (QS. Al-Furqan, 25:1)

3.      Azzikra artinya peringatan, yaitu berisi peringatan Allah kepada manusia, terungkap dalam firman Allah :

 


Sesungguhnya kami – lah yang menurunkan Alquran, dan sesungguhnya kami benar-benar memelirahanya. (QS. Al-Hajr, 15:9).

4.      Al – Kitab artinya yang di tulisan atau yang di tulis, dalam firman Allah :





Segala puji bagi Allah yang telah menurunkan kepada hambanya Al-kitab (Alquran) dan dia tidak mengadakan kebengkokan di dalamnya. (QA. Al-Kahfi, 18:1)

2.      Fungsi Dan Peran Al Quran
a.      Al Quran diturunkan sebagai petujuk bagi manusia
Al quran memberikan petunjuk kea rah pencapaian kebahagiaan yang hakiki, yaitu kebahagiaan di dunia dan akhirat. Alquran memberikan petunjuk yang jelas, yaitu meletakkan seluruh aspek kehidupan dalam kerangka ibadah kepada Allah, firman Allah :



Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.(QS. Adz Dzaariyaat, 51:56).

b.      Al Quran Memberikan Penjelasan Terhadap Segala Sesuatu
Alquran memberikan penjelasan tentang segala sesuatu, sehingga manusia memiliki pedoman dan arahan yang jelas dalam melaksanakan tugas hidupnya sebagai makhluk Allah, firman Allah :




Dan tiadalah binatang-binatang yang ada di bumi dan burung-burung yang terbang dengan kedua sayapnya, melainkan umat (juga) seperti kamu. Tiadalah Kami alpakan sesuatupun dalam Al-Kitab472, kemudian kepada Tuhanlah mereka dihimpunkan.(QS. Al An’am, 6:38).

c.       Al- Quran Sebagai Penawar Jiwa Yang Halus (Syifa)
Alquran berfungsi juga sebagai obat (penawar) bagi manusia. Sasaran dari penyembuhan ini adalah hati, yaitu memberikan penyembuhan terhadap segala penyakit hati yang membuat manusia menderita penyakit rohaniah. Al Quran dapat menjadi factor penyembuhan batin, penawar dari kehausan dan kelelahan ruhaniah, serta memberikan ketenangan dan ketentraman jiwa.

3.      Kandungan Alquran
Secara umum kandungan Al quran terdiri dari :
a.       Keyakinan
b.      Hukum
c.       Ibadah
d.      Akhlak
e.       Tanda-tanda alam yang menujukan adanya Tuhan.
f.       Hubungan kaya dan miskin
g.      Sejarah

4.      Keistimewaan Alquran
a.       Keistimewaan Bahasa Alquran
b.      Alquran menembus seluruh waktu,tempat dan sasaran.
c.       Alquran sumber informasi tentang tuhan, rosul dan alam goib
d.      Naskah asli dan terjaga
    B.     AL-SUNNAH
1.      Pengertian
Sunnah menurut bahasa adalah perjalanan, pekerjaan atau cara.
Sunnah dibagi menjadi tiga, yaitu:
1.      Sunnah qauliyah, yaitu sunnah dalam bentuk perkataan atau ucapan Rosulullah SAW.
2.      Sunnah fi’liyah, yaitu sunnah dalam bentuk perbuatan.
3.       Sunnah taqririyah, yaitu ketetapan Nabi.

Sunnah juga di sebut hadist, tetapi yang membedakan antara hadist dan sunnah yaitu hadist merupakan sunnah qauliyah, sedangkan sunnah fi’liyah dan taqririyah bukan hadis melainkan sunnah saja.

2.      Hubungan Antara Al Quran dengan As Sunnah
Al-quran adalah sumber ajaran yang pokok, sedangkan as-sunnah adalah sumber kedua setelah Al-quran.
Adapun hubungan antara al-quran dengan as-sunnah sebagai berikut;
a.       As-sunnah menguatkan hukum yang ditetapkan Al-quran, misalnya alquran menetapkan hokum puasa. Dalam firman Allah:






Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa. (QS. Al-Baqoroh, 2:183)

b.      As-sunnah memberikan rincian terhadap pernyataan alquran yang bersifat global. Misalnya Al-quran menyatakan perintah sholat, firman Allah:






Dan dirikanlah sholat dan tunaikanlah zakat. Dan kebaikan apa saja yang kamu usahakan bagi dirimu, tentu kamu akan mendapatkan pahalanya pada sisi Allah. Sesungguhnya Allah maha melihat apa-apa yang kamu kerjakan. (QS. Al-Baqoroh, 2:110).

c.       As-sunnah membatasi kemutlakan yang dinyatakan oleh Al-quran. Misalnya Alquran mensyariatkan wasiat dalam firman-Nya:






Diwajibkan atas kamu, apabila seorang diantara kamu kedatangan (tanda-tanda) maut, jika ia meninggalkan harta yang banyak, berwasiat untuk ibu-bapak dan karib kerabatnya secara ma’ruf, (ini adalah) kewajiban atas orang-orang yang bertakwa.(QS. Al-Baqoroh, 2:180).

d.      As-Sunnah memberikan pengecualian terhadap pernyataan Alquran yang bersifat umum, misalnya Alquran mengharamkan memakan bangkai dan darah, dalam firman Allah :












Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah394, daging babi, (daging hewan) yang disembelih atas nama selain Allah, yang tercekik, yang terpukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu menyembelihnya395, dan (diharamkan bagimu) yang disembelih untuk berhala. Dan (diharamkan juga) mengundi nasib dengan anak panah396, (mengundi nasib dengan anak panah itu) adalah kefasikan. Pada hari ini397 orang-orang kafir telah putus asa untuk (mengalahkan) agamamu, sebab itu janganlah kamu takut kepada mereka dan takutlah kepada-Ku. Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu ni'mat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu. Maka barang siapa terpaksa398 karena kelaparan tanpa sengaja berbuat dosa, sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.(QS. Al-Maidah, 5:3).

As-sunnah memberikan pengecualian dengan membolehkan memakan jenis bangkai tertentu seperti bangkai ikan, belalang, darah tertentu (hati dan limpa). Sebagaimana sabda rosulullah, yang artinya:
Dari ibnu Umar Ra. Rosulullah bersabda : Dihalalkan kepada kita dua bangkai dan dua darah. Adapun dua bankainya adalah ikan dan belalang dan dua darah adalah hati dan limpa. (HR. Ahmad, Asy-syafii, Ibn Majah, Baihaqi, dan Daruquthni).

e.      As-sunnah menetapkan hukum baru yang tidak di tetapkan oleh Alquran. Alquran bersifat global, banyak hal yang hukumnya tidak ditetapkan secara pasti. Misalnya sunnah dibawah ini :
Rasulullah melarang semua yang mempunyai taring dari binatang dan semua burung yang bercakar (HR. Muslim dari Ibn Abbas).

3.      Perbedaan Al-Quran dan As-Sunnah
a.       Kebenaran Alquran bersifat mutlak (qath’i) dan hadist bersifat dzanni
b.      Semua ayat Alquran dijadikan pedoman hidup, sedangkan hadist tidak demikian
c.       Alquran autentik sedangkan hadist tidak

4.      Macam – macam Hadist
Hadist dapat dilihat dari dua segi, yaitu segi jumlah orang yang meriwayatkannya dan dari segi kualitas (diterima dan ditolaknya hadist).
Dari segi jumlah orang yang meriwayatkannya, ada 3 macam, yaitu:

a.      Hadist Mutawatir
Hadist yang diriwayatkan secara terus – menerus tanpa putus (saling sambung manyambung).

b.      Hadist Musyhur
Hadist yang di bawahnya hadist mutawatir.

c.       Hadist Ahad
Hadist yang diriwayatkan oleh seorang, atau lebih, tetapi tidak mencapai syarat masyhur, dan mutawatir.

Hadist dari segi kualitasnya, ada tiga macam yaitu :
a.      Hadist Sohih
Hadist yang sanadnya tidak terputus. Diriwayatkan oleh orang – orang yang adil, sempurna ingatannya, kuat hafalannya, tidak cacat, dan tidak bertentangan dengan dalil atau periwayatan yang lebih kuat.

b.      Hadist hasan
Hadist yang memenuhi syarat hadist shohih.

c.       Hadist dhaif

Hadist yang masih kurang atau cacat.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Contoh Autobiografi

PENGENALAN CINEMA 4D

Tutorial Pembuatan Account List Pada MYOB