BAB V Aspek Sosial
Pada kesempatan kali ini, saya akan
membahas tentang Jurnal "A Framework for Web Science" pada bagian "ASPEK SOSIAL",
dibawah ini merupakan pembahasannya :
Web adalah bagian dari komputasi
yang tertanam dalam aturan social, dan perkembangannya lebih banyak mengenai
cara penerapannya yang benar seperti melakukan pembangunan. Pada bagian ini
kita akan melihat konteks social, kognitif dan moral dari Web, serta membahas
bagian dimana kebutuhan social dapat berpengaruh terhadap pengambilan keputusan
dalam pembangunan.
Dalam Aspek Sosial ini ada 5 pembahasan, yaitu :
1. Pengertian Web
2. Penalaran Web
3. Cara Alternatif untuk Melakukan Penalaran
4. Penalaran Dibawah Ketidaktetapan
5. Epistomologi Web
A. Pengertian
Web
Web dipahami sebagai kumpulan
lapisan dengan standar Bahasa atau protocol yang berperan sebagai wadah untuk
formalitas yang lebih baru, kaya dan ekspresif yang dapat di terima. Contohnya seperti
TCP/IP yang di mana sebisa mungkin bersifat netral. Web Semantik adalah contoh
yang sangat jelas dari arsitektur yang berlapis namun tidak bersifat menentu.
Dalam model web semantic, ontology dimaksudkan
untuk melakukan pemetaan ini, dan untuk membuat percakapan berkesan antara
manusia dan mesin terwujud, meskipun harus lebih jelas kalua pemetaan seperti
itu bukanlah sihir : ontology, sebagai kurya cipta, sama pentingnya dalam
pemetaan ke percakapan manusia seperti struktur yang petakan.
Supervenience adalah cara yang baik
untuk menjelaskan generasi ini, yang artinya : bahan-bahan yang tidak dapat
diartikan dari lapisan bahwa percakapan diatur sedemikian rupa sehingga
bahan-bahan dari lapisan atas dipaksakan untuk menjadi lebih berarti.
B. Penalaran
Web
Kecerdasan Artifisial (AI) yaitu
untuk membuat pemecah masalah umum yang berdaptasi dengan berbasis pada
deskripsi dan penalaran simbolis, sebuah penggerak yang kuat ( dan bukti awal
yang wajar) dalam penelitian AI selama tahun 1960-an dan 1970-an, gagal total Karena
kesulitan untuk menyesuaikan segala yang dibutuhkan oleh computer hingga alasan
mengenai situasi yang sewenang-wenang. Kegagalan ini membawa kepada singkatan
nama “GOFAI” (Good Old Fashioned AI) untuk proyek tersebut.
Sebuah alternative untuk GOFAI,
dapat diperdebatkan adalah metode yang secara keseluruhan yang berdasarkan pada
komputasi (perhitungan) sintaks dan numeric, metode yang ‘kurang pintar’ ini
(seperti PageRank, IR, NLP) berubah menjadi lebih efektif. Memang ada yang
berpendapat kalau Web dan terutama proyek web semantic mengancam untuk membuat
semua kesalahan yang sama seperti GOFAI. Khususnya, keinginan untuk membuat ontology
untuk membantu pembagian data dan selanjutnya dilihat membutuhkan teori tentang
semua yang berkonteks bebas.
C. Cara Alternatif untuk melakukan
Penalaran
Salah
satu kandidat yang pasti dan memungkinkan
untuk menjadi metode alternatif penalaran dari suatu web adalah penalaran
asosiatif, dimana penalaran dengan basis asosiasi yang bisa menjadi sangat
tidak terduga dan personalisasi
menghilangkan suatu rangkaian pemikiran. Jadi, sebagai contoh, kasus
klasik dari penalaran asosiatif terdapat pada novel buatan Proust Remembrance
of Things Past. Dimana sang narrator paruh baya, saat memakan Madelaine yang
dicelup di teh, menemukan dirinya terbawa ke masa kecilnya di Combray, ketika
bibinya L’eonie selalu memberi Madelaine pada minggu pagi.
Tipe penalaran lainnya
adalah penalaran analogis, suatu tipe penalaran yang sangat tidak menentu yang
manusia gunakan secara sukses. Kesuksesan Penalaran
analogis bergantung pada representasi dari dua subjek yang membuatnya dapat
menentukan analogi, dan menjadi waspada (namun kreatif) di penalaran yang
sebenarnya. Penalaran berdasarkan kasus (Case-Based Reasoning/CBR) merupakan
tipe penalaran analogis yang sudah tereksplorasi.
D. Penalaran
dibawah ketidaktetapan
Web adalah sarana yang
demokratis. Penerbitan murah, berarti kita harus menghadapi inkonsistensi. Untuk Web prinsip klasik ini dikenal sebagai ex falso quodlibet, bahwa konjungsi
(rangkaian) dari sebuah pernyataan dan negasinya akan mempengaruhi proposisi
apapun, terlihat sangat kuat. Memaksa pemeriksaan konsistensi dan
melarang kontradiksi tidak menjadi awalan karena tekanan sosial terhadap
inkonsistensi Web, atau tentu saja system terdistrubusi berskala besar lainnya.
Kesalahan seperti itu (masukan data yang salah) tentunya sangat tinggi. Kekuatan
sosial ini membuat inkonsistensi menjadi tidak terelakkan di beberapa bagian
Web dan tentu saja mendorong hal yang
besar di strategi penalaran AI, dimana system dirancang dengan ekspektasi untuk
mengatasi masalah dengan dasar pengetahuan kontradiktif, atau dimana
kemungkinan berlaku kalau sebuah pernyataan yang benar dalam suatu model pada
satu poin mungkin menjadi benar seterusnya.
Oleh karena itu salah satu
solusi untuk masalah inkonsistensi adalah dengan merubah strategi untuk
mengatasi kontradiksi saat mereka muncul. Contohnya, sesuatu di Web ditegaskan
oleh beberapa rumusan di dokumen, tapi dokumen berbeda tidak perlu dipercayakan pada tingkatan yang sama. Asosiasi dengan
dokumen akan menjadi metadata dari beberapa macam, yang mungkin membantu
menentukan apakah pernyataan di satu dokumen harus mengesampingkan negasinya.
Dalam hal Web Science,
masalah “kebenaran” logika untuk Web akan bergantung pada konteks, tujuan
analisa dan selanjutnya.Tapi jelas kalau merancang Web adalah penting untuk
beberapa tujuan dimana bukti dibutuhkan mengenai apa yang terjadi setelah ada
beberapa pernyataan ( sebagai contoh, dalam menemukan apakan informasi sudah
digunakan dengan benar atau tidak).
E.
Epistemologi Web
Komputer sudah merevolusi
epistemologi, dan Web diantara semuanya. Ide seperti web semantic memegang
kemungkinan perpanjangan otomatisasi pemrosesan informasi. Pergerakan e-science telah tebukti dengan menarik. Ada dua pertanyaan
epistemologis yang penting untuk Web Science.
Pertama adalah sifat apa
yang dibutuhkan platform masa depan untuk mengizinkan informasi
sebanyak-banyaknya cenderung kepada Web tanpa memaksa struktur atau
memerintahkan teori untuk diatasnya?
Satu tujuan dari Web adalah untuk memfasilitasi pembahasan rasional ide,
daripada serangan ad hominen yang penuh dendam yang membuat terlalu banyak yang
sering disebut debat.
Dan yang kedua, Web sudah
secara radikal mendesentralisasi stuktur. Mengingat ,tentu saja hal itu dapar
digunakan secara
sembarangan atau secara jahat. Bagaimana kita dapat membuat ilmu dan
epistemology yang baik lebih sering berakhir di Web, dan bukan takhayul?.Umumnya, kebanyakan orang berlaku baik dengan
menghormati sesama sepanjang jalan kehidupan. Dan pendapat pun berbeda,
meskipun dengan itikad baik. Tapi ada bukti yang secara konstan berhamburan kalau
Web digunakan untuk menentukan pendapat, di situasi politis yang terpolarisasi,
di kelompok marginal, dan bahkan di lingkaran teroris.
Sekian pembahasan tentang aspek sosial dalam web, semoga bermanfaat....
Sekian pembahasan tentang aspek sosial dalam web, semoga bermanfaat....
Komentar
Posting Komentar