HUBUNGAN ANTARA MANUSIA DAN KEBUDAYAAN
Nama :
Nur Najmi Sania
NPM :
55415194
Kelas : 1IA23
Mata Kuliah : Ilmu Budaya Dasar (Softskill)
HUBUNGAN ANTARA MANUSIA DAN KEBUDAYAAN
1.
Pengertian Manusia dan Kebudayaan
Manusia dan kebudayaan merupakan dua hal yang sangat erat terkait
satu sama lain.
A.
Pengertian
Manusia.
Manusia di alam dunia ini memegang
peranan yang unik, dan dapat dipandang dari banyak segi. Dalam ilmu eksakta,
manusia dipandang sebagai kumpulan dari partikel-partikel atom yang membentuk
jaringan-jaringan system yang dimiliki oleh manusia(ilmu Kimia),manusia
merupakan kumpulan dari berbagai system fisik yang saling terkait satu sama
lain dan merupakan kumpulan dari energy(ilmu Fisika), manusia merupakan mahluk
biologis yang tergolong dalam golongan mahluk mamalia(biologi). Dalam ilmu-ilmu
social,manusia merupakan mahluk yang ingin memperoleh keuntungan atau selalu
memperhitungkan setiap kegiatan, sering disebut homo economicus (ilmu ekonomi),
manusia merupakan mahluk social yang tidak dapat berdiri sendiri (sosiologi),
mahluk yang selalu ingin mempunyai kekuasaan(politik), mahluk yang berbudaya,
sering disebut homo-humanus(filsafat),dan lain sebagainya.
Ada dua dua pandangan yang akan kita
jadikan acuan untuk menjelaskan tentang unsur-unsur yang membagun manusia,
diantaranya yaitu :
1.
Manusia
itu terdiri dari empat unsur yang saling terkait, yaitu :
a.
Jasad,
yaitu badan kasar manusia yang nampak pada luarnya, dapat diraba dan difoto,
dan menempati ruang dan waktu.
b.
Hayat,
yaitu mengandung unsur hidup, yang ditandai dengan grak.
c.
Ruh,
yaitu bimbingan dan pimpinan Tuhan, daya yang bekerja secara spiritual dan
memahami kebenaran, suatu kemampuan mencipta yang bersifat konseptual yang
menjadi pusat lahirnya kebudayaan.
d.
Nafsu,
dalam pengertian diri atau keakuan, yaitu kesadaran tentang diri sendiri.
2.
Manusia
sebagai satu kepribadian mengandung tiga unsur yaitu :
a.
Id, yang merupakan struktur kepribadian yang
paling primitive dan paling tidak tampak. Id merupakan libido murni, atau energy
psikis yang menunjukan ciri alami yang irrasional dan terkait dengan sex, yang
secara instingtual menentukan proses-proses ketidaksadaran (unconscious).
b.
Ego,
merupakan bagian atau struktur kepribadian yang pertama kali dibedakan dari id,
seringkali disebut sebagai kepribadian “eksekutif” karena perannya dalam
menghubungkan energy Id ke dalam saluran social yang dapar dimengerti oleh
orang lain.
c.
Superego,
merupakan struktur kepribadian yang paling akhir. Superego terbentuk dari
lingkungan eksternal. Jadi superego merupakan kesatuan standar-standar moral
yang diterima oleh ego dari sejumlah agen yang mempunyai otoritas didalam
lingkungan luar diri, baik aspek negative ataupun positif dari standar moral
tingkah laku ini diwakilkan atau ditunjukan oleh superego.
B.
Pengertian
Kebudayaan.
Kebudayaan jika di kaji dari asal kata Bahasa sansekerta
berasal dari kata budhayah yang berarti budi atau akal. Dalam Bahasa latin,
kebudayaan berasal dari kata colere, yang berarti mengolah tanah. Jadi kebudayaan
secara umum dapat diartikan sebagai “segala sesuatu yang dihaslkan oleh akal
budi(pikiran) manusia dengan tujuan untuk mengelolah tanah atau tempat
tinggalnya”, atau dapat pula diartikan “segala usaha manusia untuk dapat
melangsungkan dan mempertahankan hidupnya didalam lingkungannya”. Budaya dapat
pula diartikan sebagai himpunan pengalaman yang dipelajari, mengacu kepada
pola-pola perilaku yang ditularkan secara social, yang merupakan kekhususan
kelompok social tertentu (Keesing,jilid I, 1989;hal 68).
Kebudayaan dengan demikian mencakup
segala aspek kehidupan manusia, baik yang sifatnya material, seperti
peralatan-peralatan kerja dan teknologi, maupun yang non-material, seperti
nilai kehidupan dan seni-seni tertentu.
2.
Pengaruh Budaya Terhadap Masyarakat
a.
Pakaian
Pakaian adalah bahan tekstil dan serat yang digunakan sebagai penutup
tubuh. Pakaian adalah kebutuhan pokok manusia selain makanan dan tempat berteduh/tempat tinggal (rumah). Manusia membutuhkan pakaian untuk melindungi dan menutup dirinya.
Namun seiring dengan perkembangan kehidupan manusia, pakaian juga digunakan sebagai simbol status, jabatan, ataupun kedudukan seseorang yang
memakainya. Perkembangan dan jenis-jenis pakaian tergantung pada adat-istiadat, kebiasaan, dan budaya yang memiliki ciri khas masing-masing.
b.
Kesenian
Kesenian
mengacu pada nilai keindahan (estetika) yang berasal dari ekspresi hasrat
manusia akan keindahan yang dinikmati dengan mata ataupun telinga. Sebagai
makhluk yang mempunyai cita rasa tinggi, manusia menghasilkan berbagai corak
kesenian mulai dari yang sederhana hingga perwujudan kesenian yang kompleks.
c.
Bahasa Daerah
Bahasa
merupakan sistem lambang bunyi ujaran yang digunakan untuk berkomunikasi oleh
masyarakat pemakainya. Bahasa yang baik berkembang berdasarkan suatu sistem,
yaitu seperangkat aturan yang dipatuhi oleh pemakainya. Bahasa sendiri
berfungsi sebagai sarana komunikasi serta sebagai sarana integrasi dan
adaptasi. Di Indonesia terdapat banyak bahasa yang digunakan oleh masyarakatnya
yang sering disebut sebagai bahasa daerah.Bahasa daerah merupakan suatu bahasa
yang dituturkan di suatu wilayah dalam sebuah negara kebangsaan, baik daerah
kecil, negara bagian federal atau provinsi, atau daerah yang luas. Bahasa
daerah sudah ada sejak zaman dulu. Jumlahnya sampai beratus-ratus dan tersebar
diseluruh kepulauan.
Hubungan
bahasa Daerah dengan bahasa Indonesia Sejak diterapkannya di dalam
Undang-Undang Dasar 1945 sebagai bahasa resmi kenegaraan, pemakaian bahasa
Indonesia semakin meluas, boleh dikatakan sudah mencakup seluruh wilayah negara
Republik Indonesia, meskipun menurut sensus penduduk 1980, yang dapat berbahasa
Indonesia baru 12%. (Bandingkan: yang berbahasa Jawa ada 40% dan berbahasa
Sunda 15%), Penggunaan bahasa Indonesia semakin hari semakin meluas, dan jumlah
penuturnya sangat banyak. Ada beberapa alasan yang dapat dikemukakan yaitu
Pertama, karena bahasa Indonesia memiliki status sosial yang tinggi, yaitu
sebagai bahasa nasional dan bahasa resmi kenegaraan.Bahasa daerah yang jumlah
penuturnya relatif besar, wilayah pemakaiannya relatif luas, dan didukung oleh
adat istiadat dan budaya yang kuat dapat dipastikan tidak akan ditinggalkan
oleh para penuturnya, setidaknya dalam jangka waktu yang relatif lama. Tetapi
bahasa daerah yang jumlah penuturnya relatif sedikit, ada kemungkinan
ditinggalkan oleh penuturnya.Antara bahasa Indonesia dan bahasa daerah
mempunyai hubungan yang sangat erat, tidak dapat dipungkiri adanya bahasa
Indonesia yang muncul seiring dengan perkembangan bahasa daerah itu sendiri.
Karena bahasa daerah dan bahasa Indonesia saling melengkapi. Terutama dalam hal
berkomunikasi antar masyarakat. Dengan adanya dua bahasa ini menimbulkan
kedwibahasaan di negara Indonesia.
d.
Masuknya Budaya Baru
Kebudayaan
Barat sudah mendominanisasi segala aspek. Segala hal selalu mengacu kepada
Barat. Peradaban Barat telah menguasai dunia. Banyak perubahan-perubahan
peradaban yang terjadi di penjuru dunia ini. Kebudayan Barat hanya sebagai
petaka buruk bagi Timur. Timur yang selalu berperadaban mulia, sedikit demi
sedikit mulai mengikuti kebudayaan Barat.
Masuknya
budaya Barat ke Indonesia disebabkan salah satunya karena adanya krisis
globalisasi yang meracuni Indonesia. Pengaruh tersebut berjalan sangat cepat
dan menyangkut berbagai bidang kehidupan. Tentu saja pengaruh tersebut akan
menghasilkan dampak yang sangat luas pada sistem kebudayaan masyarakat. Begitu
cepatnya pengaruh budaya asing tersebut menyebabkan terjadinya goncangan
budaya(culture shock), yaitu suatu keadaan dimana masyarakat tidak mamapu menahan
berbagai pengaruh kebudayaan yang datang dari luar sehingga terjadi
ketidakseimbangan dalam kehidupan masyarakat yang bersangkutan.
e.
Cara Berkomunikasi
Keberhasilan komunikasi ditentukan
oleh kemampuan komunikan memberi makna terhadap pesan yang diterima. Jika makna
yang dimaksud komunikator melalui pesan sama dengan maksud komunikan, maka
komunikasi dapat dikatakan berhasil, yaitu tercapainya persamaan makna.
Faktor-faktor yang mendukung keberhasilan komunikasi
Faktor-faktor yang mendukung keberhasilan komunikasi
·
Frame of Reference (kerangka
acuan)
Persamaan pada tingkat pendidikan, pengetahuan, latar
belakang budaya. Overlaping of interest (pertautan minat dan kepentingan) yang
semakin besar, semakin mudah pula proses komunikasi berlangsung.
·
Field of Experience (latar
belakang pengalaman)
Pengalaman dapat berupa pengalaman pribadi
Disamping
latar belakang pengalaman pribadi norma, adat istiadat, kepercayaan juga
mempengaruhi “Field Experience” terhadap objek dan pada akhirnya mempengaruhi
persepsi terhadap suatu objek. Misal : sikap menghargai waktu .
Kebudayaan
berfungsi untuk mengajarkan tata cara berkomunikasi, baik verbal maupun non
verbal. Misal : Tidak setuju terhadap sesuatu (India : mengangguk, Indonesia
menggeleng).
Di sisi
lain, komunikasi mentransmisikan nilai budaya. Komunikasi menjadi alat untuk
mensosialisasikan nilai budaya kepada masyarakat. Melalui komunikasi, secara
verbal dan non verbal mentransmisikan nilai budaya, norma sosial dan adat
kebiasaan dari satu generasi kegenerasi, dari satu kelompok kepada kelompok
lainnya. Misal :Dongeng yang disampaikan secara lisan dapat dibukukan dan
disampaikan kepada generasi selanjutnya.
3.
Contoh Hubungan Antara Manusia dan Kebudayaan
a. Kebudayaan-kebudayaan khusus atas dasar factor kedaerahan
Contoh : adat-istiadat melamar diLampung
dan Minangkabau. Di Minangkabau biasanya pihak perempuan yang melamar, sedangkan
di Lampung pihak laki-laki yang melamar.
b. Cara hidup di kota dan di desa yang berbeda (urban dan rural ways
of life)
Contoh : Perbedaan anak yang
dibesarkan di kota dengan anak yang dibesarkan di desa. Anak kota bersikap
lebih terbuka dan berani untuk menonjolkan diri diantara teman-temannya
sedangkan seorang anak desa lebih mempunyai sikap percaya pada diri sendiri dan
sikap menilai (sense of value)
c. Kebudayaan-kebudayaan khusus kelas social
Dimasyarakat dapat dijumpai lapisan social
yang kita kenal, ada lapisan social tinggi, rendah dan menengah. Misalnya cara
berpakaian, etika,pergaulan,Bahasa sehari-hari dan cara mengisi waktu senggang.
Masing-masing kelas mempunyai kebudayaan yang tidak sama, menghasilkan kepribadian
yang terdiri pula pada setiap individu.
d. Kebudayaan khusus atas dasar agama
Adanya berbagai masalah didalam satu
agama pun melahirkan kepribadian yang berbeda-beda dikalangan umatnya.
e. Kebudayaan berdasarkan profesi
Misalnya : kepribadian seorang
dokter berbeda dengan kepribadian seorang pengacara dan itu semua berpengaruh
pada suasana kekeluargaan dan cara mereka bergaul. Contoh lainnya seorang
militer mempunyai kepribadian yang sangat erat hubungannya dengan
tugas-tugasnya. Keluarganya juga sudah biasa berpindah tempat tinggal.
DAFTAR PUSTAKA
Komentar
Posting Komentar