Contoh Autobiografi
Nama saya Nur Najmi Sania, biasa di panggil Najmi, kalau di rumah
biasanya dipanggil Nia. Saya lahir pada tanggal 28 Agustus 1997. Saya anak dari
Bapak Sanusi dan Ibu Titi Faridah. Saya merupakan anak ke dua dari 2
bersaudara. Kakak saya wanita. Jarak umur saya dengan kakak saya hanya berbeda
1 tahun, tetapi kakak saya sekarang sudah kuliah disemester 7 atau tingkat 4,
sedangkan saya masih duduk di semester 3 atau tingkat 2. Mungkin di lihat dari
jarak tahun pendidikan saya dan kakak saya berbeda 2 tahun, padahal umurnya
hanya beda 1 tahun. Kakak saya sebelumnya waktu pas Sekolah Dasar, beliau
diikut sertakan dalam ujian nasional kelas 6 karena dia berprestasi maka dari
itu ia di ikut sertakan oleh kepala sekolah dan kebetulan lulus.
Pada saat saya menduduki tingkat TK 0 kecil, saya sekolah di TK
Ziyadatul Ahsan Marotani Kota Bekasi, dan pada saat saya menduduki tinkat TK 0
besar saya di TK Kuntum Melati, Kemang Kota Bekasi.
Kemudian saya sekolah menengah di MTS EL-NUUR EL-KASYSYAF (
YAPINK) Tambun Selatan. Bisa di bilang
sekolah SMP/MTS saya itu merupakan sebuah Pondok Pesantren di daerah Tambun
Selatan. Selama saya di pondok pesantren banyak sekali cerita yang seru dan
membuat jengkel juga. Pesantren saya ini antara cewe dan cowo dipisah baik itu
pondokannya maupun kelasnya. Karena perpisahan gitu banyak sekali kejadian di
pondok saya cewe suka sama cewe, awalnya cuma sekedar kakak ade bohong-bohongan
lama kelamaan malah menjadi saling suka dan ada rasa cemburu jika salah satunya
deket dengan kakak kelas yang lainnya begitupun sebaliknya. Selain itu ada juga
anak murid yang suka dengan guru muda. Waktu saya sekolah di sana ada guru muda
baru saja masuk dan beliau baru saja lulus dari Kairo dan parasnya pun begitu
berwibawa dan begitu indah jika dipandang. Jadi pada saat bapak itu masuk kelas
saya banyak sekali yang mencuri-curi pandang dengan bapak tersebut, bahkan
sampai-sampai ada yang berani menyatakan kesukaannya terhadap bapak tersebut. Termasuk
saya yang mengidolakan beliau karena kecerdasannya akan ilmu Tauhid. Pada suatu
hari dimana kondisinya bapak ganteng tersebut menjadi wali kelas di kelas saya,
dan kebetulan sayapun makin akrab dengan bapaknya karena saya terus berusaha
mendapatkan nilai bagus di mata pelajaran bapaknya tersebut dan akhirnya
bapaknya pun kenal dengan saya dan sering sekali di panggil untuk maju kedepan.
Dan ternyata dengan ke akraban saya dengan bapak guru ganteng tersebut banyak
teman – teman saya yang iri dengan hal itu. Pada suatu hari ada probokator dari
kelas saya yang membuat sebuah fitnah tentang saya dan hasilnyapun saya jadi
benar-benar di jauhkan oleh satu sekolah karena dia membeberkan cerita yang
kurang baik tentang saya. Pada akhirnya saya pun tidak bisa diam begitu saja,
saya ambil tindakan untuk mengetahui siapa yang membuat fitnah seperti ini
kepada semua orang di pesantren ini. Suatu ketika kelas tidak ada guru saya pun
langsung memberanikan diri untuk maju kedepan dan berbicara dengan tegas dan
menanyakan kenapa segitu teganya dia membuat fitnah seperti ini yang merusak
nama baik saya. Akhirnya setelah saya mengutarakan kekecewaan saya tentang hal
ini, ada satu orang yang berdiri dan berkata “ Gua yang buat fitnah ini,
emangnya kenapa? Masalah gitu buat lu?” dengan nada yang kurang enak dia
berbicara seperti itu kepada saya. Dengan suasana yang begitu panas sayapun
akhirnya memutuskan untuk berbicara santai dan meminta penjelasan kepadanya
kenapa dia tega melakukan hal ini kepada diri saya. Dan ternyata benar dia
tidak suka dengan adanya kedekatan saya dengan guru ganteng tersebut. Itu benar
– benar kejadian yang sangat berkesan selama saya di pondok pesantren tersebut.
Akhirnya sayapun memutuskan untuk tidak melanjutkan SMAnya tidak di pesantren
tersebut, karena saya lelah dengan permainan teman –teman sekelas saya itu. Walupun
sempat di cegah dengan guru ganteng itu dan beberapa guru yang dekat dengan
saya, tapi saya tetap mempertahankan tekat saya ini. Dan akhirnya saya pun
keluar dari pesantren itupun tanpa sepengetahuan para guru yang sayangi saya
ini.
Setelah saya lulus dari pesantren YAPINK tahun 2012. Kemudian saya
melanjutkan sekolah di SMK BINAKARYA MANDIRI 2, Jati Asih, Kota Bekasi. Karena saya
lulusan pesantren saya bingung ingin mengambil jurusan apa dan akhirnya bapak saya
memberikan saran kepada saya untuk mengambil jurusan Teknik Komputer dan
Jaringan. Akhirnya saya ikuti saran dari bapak saya. Saya lulus dari SMK
BINAKARYA MANDIRI 2 tahun 2015.
Setelah lulus dari SMK saya melanjutkan pendidikan di UNIVERSITAS
GUNADARMA Bekasi. Disini saya mengambil jurusan Teknik Informatika yang masih
satu tujuan dari TKJ waktu saya SMK. Untuk kedepannya kedua orang tua saya
berharap saya bisa menjadi seorang dosen dan menjadi wanita sukses di
bidangnya. Maka dari itu saya terus berusaha dari sekarang untuk memperbagus
nilai IPK saya supaya bisa terus-menerus bagus jadi jika saya ikutan beasiswa
yang bisa mengarahkan saya ke dosen bisa lebih mudah. Di tambah lagi karena
keinginan orang tua itu merupakan suatu kewajiban bagi saya untuk
mewujudkannya. Karena doa dan perjuangan orang tualah yang bisa membuat kita
lebih mudah untuk mengejar cita – cita.
Sekian autobiografi saya kurang lebihnya mohon di maafkan, terima
kasih, wasalamualaikum wr. wb.
Komentar
Posting Komentar