MATERI ILMU BUDAYA DASAR TENTANG MANUSIA DAN PENDERITAAN, KEADILAN, DAN PANDANGAN HIDUP

Nama : Nur Najmi Sania
NPM  : 55415194
Kelas  : 1IA23
Matkul : Ilmu Budaya Dasar (Softskill)

1. Manusia dan Penderitaan
       Penderitaan berasal dari kata derita. kata derita berasal dari bahasa sansekerta yaitu dhra artinya menahan atau menanggung. Derita artinya menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan. Berbagai penderitaan terdapat dalam kehidupan manusia.Bagaimana manusia menghadapi penderitaan dalam hidupnya? penderitaan fisik yang dialami manusia tentulah diatasi dengan cara medis untuk mengurangi atau menyembuhkan, sedangkan penderitaan psikis, penyembuhannya terletak pada kemampuan si penderita dalam menyelesaikan soal-soal psikis yang di hadapinya.
       Penderitaan termasuk realitas dunia dan manusia. Intensitas penderitaan manusia bertingkat-tingkat, ada yang mendapat hikmah besar dari suatu penderitaan, ada pula yang menyebabkan kegelapan dalam hidupnya. Oleh karena itu, penderitaan belum tentu tidak bermanfaat. Penderitaan juga dapat 'menular' dari seseorang kepada orang lain, apalagi kalau yang ditularkan itu masih sanak saudara.
       Manusia diciptakan sebagai makhluk yang mulia namun manusia tidak dapat berdiri sendiri secara mutlak. Manusa perlu menjaga dirinya dan selalu mengharapkan perlindungan kepada penciptanya.Manusia kadang kala mengalami kesusahan dalam penghidupannya, dan terkadang sakit jasmaninya akibat tidak dapat memenuhi kehidupannya.
       Manusia memerlukan rasa aman agar dirinya terhindar dari penyiksaan. Karena bila tidak dapat memenuhi rasa aman manusia akan mengalami rasa sakit. Manusia selalu berusaha memahami kehendak Allah, karena bila hanya memenuhi kehendak untuk mencapai hasrat, walau tidak menderita di dunia, namun sikap memenuhi kehendak hanya membawa pada pintu-pintu kesesatan dan membawa pada penyiksaan didalam neraka.
       Banyak yang salah kaprah dalam menyikapi penderitaan. Ada yang menghadapi sebagai kenikmatan rasa sakit sehingga tidak beranjak dari kesesatan. Sangat terlihat penderitaan memiliki kaitan dengan kehidupan manusa berupa siksaan, kemudia rasa sakit, yang terkadang membuat manusia mengalami kekalutan mental. Apabila manusia tidak mampu melewati proses tersebut dengan ketabahan, di akhirat kelat dapat menggiring manusia pada penyiksaan yang pedih didalam neraka.

2. Manusia dan Keadilan
         Menurut kamus umum bahasa indonesia susunan W.I.S. Poerwadarminta, kata adil berarti tidak berat sebelah atau memihak manapun tidak sewenang-wenang. Sedangkan menurut istilah keadilan adalah pengakuan dan perlakukan yang seimbang antara hak dan kewajiban.Keadilan intinya adalah meletakkan segala sesuatunya pada tempatnya.
         Keadilan bisa juga diartikan sebagai pengakuan atas perbuatan yang seimbang, pengakuan secara kata dan sikap antara hak dan kewajiban. Setiap dari kita "manusia" meliki "hak yang sama dan kewajiban", dimana hak yang dituntut haruslah seimbang dengan kewajiban yang telah dilakukan sehingga terjalin barmonisasi dalam perwujudan keadilan itu sendiri. Keadilan pada dasarnya merupakan sebuah kebutuhan mutlak bagi setiap manusia di muka bumi ini dan tidak akan mungkin dapat dipisahkan dari kehidupan.
        Dalam kehidupan, setiap manusia dalam melakukan aktifitasnya pasti pernah menemukan perlakukan yang tidak adil atau bahkan sebaliknya, melakukan hal yang tidak adil. Dimana pada setiap diri manusa past terdapat dorongan atau keinginan untuk berbuat kebaikan. Tetapi tekadang untuk melakukan kejujuran sangatlah tidak mudah dan selalu dibenturkan oleh berbagai permasalahan dan kendala yang di hadapinya.
        Keadilan itu sendiri memiliki sifat yang bersebrangan dengan dusta dan kecurangan. Dimana kecurangan sangat identik dengan perbuatan yang tidak baik dan tidak jujur. Atau dengan kata lain apa yang di katakan tidak sama dengan apa yang dilakukan. Kecurangan pada dasarnya merupakan penyakit hati yang dapat menjadikan orang tersebut menjadi serakah, tamak,rakus, iri hati, matrealistis serta sulit untuk menbedakan antara hitam dan puth lagi dan mengkesampingkan nurani dan sisi moralitas.

3. Manusia dan Pandangan Hidup
         Pandangan hidup merupakan pedoman bagi suatu  bangsa atau masyarakat dalam menjawab atau mengatasi berbagai masalah yang dihadapinya. Di dalamnya terkandung konsep nilai kehidupan yang di cita-citakan oleh suatu masyarakat. Oleh karena itu, pandangan hidup merupakan nilai-nilai yang dianut oleh suatu masyarakat dengan dipilih secara selektif oleh individu, kelompok, atau bangsa.
         Pandangan hidup artinnya pendapat atau pertimbangan yang dijadikan pegangan, pedoman,arahan, petunjuk hidup di dunia. Pendapat atau pertimbangan itu merupakan hasil pemikiran manusia berdasarkan pengalaman sejarah menurut waktu dan tempat hidupnya.
         Setiap manusia mempunyai pandangan hidup yang bersifat kodrati karena pandangan hidup menentukan masa depan seseorang.
         Perlu kita sadari bahwa baik Tuhan maupun agama bagi kita adalah suatu kebutuhan. Bukan kebutuhan sesaar melainkan kebutuhan yang terus menerus dan abadi. Sebab setiap saat kita memerlukan perlindungan Tuhan dan petunjuk agama sampai diakhir nanti.


4. Contoh Penderitaan
     Musibah yang Menimpa Nabi Ayub
           Nabi Ayub as, dikenal mempunyai banyak anak, tapi kemudian Allah memberi ujian dengan memusnahkan harta kekayaannya. Selain hartanya yang di Allah uji, ia terkena bermacam-macam  penyakit, sampai tidak ada anggota tubuhnya yang utuh, kecuali jantung dan lidahnya yang selalu berzikir kepada Allah AWT.
          Namun demikian ia tetap bersabar dan berzikir kepada Allah malam dan siang, pagi dan sore. Penyakt yang di derita nabi ayub berlangsung lama, sehingga ia di jauhi oleh teman-temannya dan diasingkan dari negaranya.
          Tidak ada seorangpun yang menjenguknya, kecuali istrinya yang menungguinya dengan setia dan penuh kasih sayang. Hal ini tidak lain karena istrinya selalu mengingat kebaikan - kebaikan yang nabi ayub lakukan kepadanya. Istri nabi ayub selalu bolak-balik menemui nabi ayub, untuk membantu memenuhi segala kebutuhannya.
          Pada suatu hari, lemahlah keadaan istrinya dan berkuranglah hartanya, sehingga ia terpaksa bekerja pada orang lain dengan mendapat upah, untuk memberi makan ayub dan menolongnya. istrinya tetap bersabar, kendati mereka telah hilang harta dan anak ditambah lagi dengan musibah yang menimpa suaminya.sehingga harus bekerja pada orang lain.
          Semua ujian ini menjadikan Nabi Ayub semakin bertambah kesabaran. Harapan, pujian dan rasa syukur Nabi Ayub kepada Allah, akhirnya dibuat perumpamaan bagi orang-orang yang sabar seperti kesabaran Nabi Ayub as, dan juga di buat perumpamaan orang yang mengalami macam-macam cobaan seperti cobaan nabi ayub.

sumber :
https://www.scribd.com/doc/215198458/Tugas-Ibd-Manusia-Dan-Penderitaan
http://www.academia.edu/8334037/ILMU_BUDAYA_DASAR_MANUSIA_DAN_PENDERITAAN
https://arfanart.wordpress.com/2012/06/13/manusia-dan-penderitaan/
http://www.academia.edu/9536588/HUBUNGAN_MANUSIA_DAN_KEADILAN
http://www.academia.edu/6490374/MAKALAH_MANUSIA_DAN_KEADILAN http://www.academia.edu/19515091/Konsep-Konsep_Hubungan_Antara_Manusia_Dan_Pandangan_Hidup
http://www.academia.edu/22829599/Ilmu_Budaya_Dasar_-_Manusia_dan_Pandangan_Hidup
 http://www.anneahira.com/kisah-nabi-ayub.htm


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Contoh Autobiografi

PENGENALAN CINEMA 4D

Tutorial Pembuatan Account List Pada MYOB